Milan Perlu Tiru Inter, Jangan Tiap Tahun Ganti Proyek


Sudah enam musim AC Milan tak bisa finis empat besar dan berpotensi memperpanjang rangkaian itu. Eks pemain Rossoneri Demetrio Albertini mengkritik manajemen.

Sejak finis ketiga di musim 2012/2013, Milan belum pernah lagi menuntaskan Liga Italia di empat besar. Musim ini pun tantangannya masih sama.

Sampai 26 pekan Liga Italia berjalan, pemilik titel Liga Champions terbanyak kedua itu berada di urutan ketujuh dengan 36 poin. Jumlah itu berjarak 12 poin dari Atalanta di posisi empat.

Satu hal yang disoroti adalah bagaimana Milan tak konsisten dalam menggarap proyek yang diusung. Hal ini sedikit banyak bisa dilihat dari pelatih yang terus berganti.

Sejak era Massimiliano Allegri yang bertahan 3,5 musim, Milan tak pernah punya pelatih yang bertahan lebih dari dua musim. Selepas kepergian Allegri di 2014, total ada delapan pelatih yang menangani Milan plus satu caretaker.

Sembilan pelatih dalam enam tahun menjadi tanda bahwa Diavolo Rosso kerap goyah dalam tekanan. Misalnya dalam kasus Marco Giampaolo, yang dipecat setelah hanya tujuh pertandingan di awal musim ini untuk digantikan Stefano Pioli.

Albertini membandingkannya dengan Inter Milan. Setelah sempat berganti-ganti pelatih pada periode 2016-2017 dari Frank de Boer, Stefano Vecchi, Stefano Pioli, lalu kembali ke Vecchi, Nerazzurri mulai memapankan rencana.

Luciano Spalletti dipercaya menukangi tim selama dua tahun untuk membangun fondasi. Selepas itu, Inter yang berambisi besar menunjuk Antonio Conte yang dinilai punya pengalaman juara lebih.

Nyatanya Inter sempat menempel ketat Juventus dalam persaingan Scudetto, kendati belakangan meredup. Saat ini Inter ada di posisi tiga dengan 54 poin, 11 poin di belakang Juventus dan delapan poin tertinggal dari Lazio.

"Mereka perlu stabilitas, mereka perlu sebuah proyek yang bisa diselesaikan. Selalu sulit kalau berubah tiap tahun. Butuh stabilitas dan tahu bagaimana caranya menerima kritik, karena ketika Anda memulai sesuatu yang baru, itu tak pernah soal jangka pendek," kata Albertini dikutip Football Italia.

"Menangani kritik itu krusial untuk klub besar. Kalau Anda percaya dengan proyek yang digarap, maka harus bisa mengatasi momen-momen sulit, ketika hasil-hasil tak terlihat."

"Kalau Anda memulai dari awal lagi setiap tahun karena berpikir telah membuat kesalahan, segalanya jadi lebih sulit. Lihatlah ke Inter, mereka memulai dengan sebuah proyek dan mungkin membuat sejumlah kesalahan, tapi mereka terus mengerjakannya."

"Tahun ini mereka akan finis di Liga Champions, tahun depan mereka masih akan meningkatkan diri untuk juara, berdasarkan apa yang sudah dibangun musim ini. Kalau Anda berubah sepanjang waktu, ya sulit mencapai hal seperti itu," ujar pria yang membela Milan selama 11 musim dan mempersembahkan lima Scudetto plus tiga titel Piala/Liga Champions itu. detikcom

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel